BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.
Terjaganya lingkungan menjadikan kualitas hidup manusia lebih baik. Kenyataan
yang dihadapi saat ini adalah terjadinya kemerosotan kualitas lingkungan hidup.Faktor
penyebabnya antara lain yaitu kegiatan manusia yang mencemari lingkungan hidup
dan mengekploitasi sumber daya alam. Pemanfaatan sumber daya alam tanpa
memperhatikan daya dukung lingkunga dan fungsi ekologi telah merusak
kelestarian lingkungan.
Budaya hidup selaras dengan alam telah diajarkan secara turun
temurun dalam masyarakat. Namun seiring derasnya arus globalisasi yang berimbas
pada pola hidup konsumtif pada masyarakat, budaya itu kini telah semakin
menipis. Budaya mencintai lingkungan sejak dini dapat sitanamkan di lingkungan
keluarga dan sekolah. Siswasejak dini diperkenalkan pada krisis lingkungan,
seperti perubahan iklim dan pemanasan global
Penanaman fondasi pendidikan lingkungan seharusnya dilakukan
sejak dini, agar peserta didik memiliki pemahaman tentang lingkungan hidup.
Pendidikan lingkungan hidup yang ada di sekolah diharapkan mampu mendidik siswa
agar berperilaku peduli terhadap lingkungan Untuk
memberikan dasar hukum yang kuat tentang usaha pemerintah dan lembaga swadaya
masyarakat dalam melaksanakan pelestarian alam maka di buat peraturan perundang-undangan
tentang lingkungan UU RI No.5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam
dan ekosistemnya. Dan juga dirumuskannya
tujuan pendidikan lingkungan hidup menurut UNCED adalah sebagai berikut:
Pendidikan lingkungan Hidup (environmental education – EE) adalah suatu proses
untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap
lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan
masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku,
motivasi serta komitmen untuk bekerja sama , baik secara individu maupun secara
kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan
mencegah timbulnya masalah baru [UN - Tbilisi, Georgia - USSR (1977) dalam
Unesco, (1978)].
Sumber daya alam merupakan potensi utama dalam pelaksanaan
pendidikan lingkungan hidup. Indonesia merupakan salah satu negera yang
memiliki sumber daya alam yang sangat luar biasa. Pengelolan yang benar
terhadap sumber daya alam kita, merupakan jaminan kelangsungan hidup yang lebih
baik dimasa mendatang.
Artinya :
Dan janganlah kamu
membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah
kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik.
(Q.S Al A’raaf 56)
Bila sejak dini anak-anak sudah diajarkan dengan pemahaman
yang baik akan lingkungan hidup maka pendidikan lingkungan hidup sekolah akan
berjalan dengan baik dan mendapat sambutan yang baik dari anak didik dan Pada
akhirnya kerusakan dan permasalahan lingkungan yang terjadi akibat aktifitas
kehidupan sehari-hari dapat dikurangi atau bahkan dihindarkan. Sehingga sumber
daya alam yang ada bisa terus dilestarikan dan akhirnya bisa dinikmati dan
diwariskan kepada generasi mendatang.
B.
Tujuan
Tujuan pelaksanaan program kajian lingkungan hidup
ini adalah :
1. Terciptanya
sekolah yang berwawasan lingkungan sehingga menjadi contoh bagi masyarakat sekitar
minimal bagi warga sekolah.
2. mendorong dan
membentuk sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu
berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.
3. Memberikan
pengetahuan bagi warga sekolah tentang pentingnya kelestarian lingkungan
sehingga mampu memanfaatkan lingkungan sekitar menjadi sesuatu yang memiliki
nilai ekonomis yang tinggi
C. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini
adalah :
1.
Analisis Konteks (SWOT)
Melakukan
analisa berdasarkan strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oppurtunity (peluang),threath
(ancaman).
2.
Participation
Method ( partisipasi)
Partisipasi
siswa menjadi elemen penting. Siswa dan seluruh warga sekolah ikut berperan
aktif dalam kegiatan kelestarian lingkungan hidup
3.
Action Method (aksi)
Warga sekolah terutama siswa melakuakan kegiatan atau
gerakan peduli lingkungan seperti membuat kompos, penanaman pohon, pemilahan
sampah, dan lain-lain sehingga lingkungan sekolah atau sekitar sekolah terjaga
kelestariannya.
BAB II
ANALISIS KONTEKS (SWOT)
A.
Analisis Potensi dan Kekuatan/Kelemahan
Sekolah
No.
|
Potensi
|
Kekuatan
|
Kelemahan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
|
Jumlah siswa 310
orang
Dukungan dari
komite Sekolah
Dukungan dari
pihak terkait seperti BLH Kota Banjarmasin, Dinas Kebersihan Kota, Dinas
Pertamanan kota, Dinas Pertanian Kota, Dinas Kesehatan Kota, Pemerintah
Daerah, Green School, POLDA.
Sebagian siswa
tidak memiliki pengetahuan tentang hal yang berkaitan dengan kelestarian
lingkungan hidup
Sebagian siswa
Kurang tertanam kebiasaan membuang sampah pada tidak tempatnya
Sekolah sudah
ada penghijauan namun belum maksimal
Pemanfaatan air
buangan yang kurang maksimal
Sampah yang
belum dikelola dengan benar
|
√
√
√
|
√
√
√
√
|
B.
Analisis Peluang dan Tantangan
No.
|
Keadaan Nyata
|
Peluang
|
Ancaman
|
1
2
3
|
Air kotor
Polusi
sampah
|
√
√
√
|
B.
Manfaat
1.
Bagi sekolah, akan tercipta sekolah
yang hijau, asri dan nyaman
2.
Bagi siswa, pengetahuan tentang
pentingnya kelestarian lingkungan hidup tentunya akan bertambah dan dapat
menjadi suatu kebiasaan.
3.
Bagi masyarakat, meningkatkan kesadaran
masyarakat bahwa betapa pentingnya kelesterian lingkungan (menjadi masyarakat
sadar lingkungan
BAB III
PELAKSANAAN KAJIAN
1.
Merubah
kelemahan (weakness) menjadi kekuatan (strength)
Dari
analisis yang telah dilakukan maka terdapat kelemahan sekolah dalam pelestarian
lingkungan hidup yaitu, Sebagian
siswa tidak memiliki pengetahuan tentang hal yang berkaitan dengan kelestarian
lingkungan hidup, Sebagian siswa Kurang tertanam kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, Sekolah sudah ada penghijauan
namun belum maksimal Pemanfaatan air buangan yang kurang yang belum dimanfaat
secara maksimal, sampah yang belum dikelola dengan benar. Kelemahan yang ada di
atas dapat dijadikan sebagai kekuatan dengan jalan melakukan metode aksi (action
method) yang dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah terutama siswa SDN Kebun
Bunga 5 Banjarmasin dan metode partisifasi (partisifation method) yang melibat
seluruh warga sekolah dan bahkan di lingkungan luar sekolah sehingga dibuatlah
suatu perencanaan waktu dan kegiatan aksi sebagai berikut :
NO
|
KEGIATAN
|
WAKTU
|
TEMPAT
|
1
|
Menyusun KTSP (Dokumen. 1)
|
Senin,10 Sept
2012
|
SDN Kebun
Bunga 5
|
2
|
Pembuatan Silabus dan RPP (Dokumen.
2)
|
Kamis, 3 Sept 2012
|
SDN Kebun
Bunga 5
|
3
|
Melakukan aksi
“Bersin “ (bersih dan indah) dan Juber (Jumat Bersih)
|
Aksi : Bersin,
setiap hari ketika masuk dan pulang sekolah,
Juber, setiap
jumat
|
SDN Kebun
Bunga 5 dan di lingkungan masyarakat sekitar (Juber)
|
4
|
Penanaman seribu
pohon yang bekerja sama dengan Dinas Pertamanan Banjarmasin, POLDA Kal-Sel,
BLH Banjarmasin
|
Kamis,
14 Februari
2013
|
SDN Kebun
Bunga 5 dan di Komp. Asrama POLRI
|
5
|
Membuat
keramba ikan patin, nila, gurami
|
20 Januari
2013
|
SDN Kebun
Bunga 5
|
6
|
Membuat
penyaringan air
|
29 Januari
2013
|
SDN Kebun
Bunga 5
|
Membuat kompos
|
28 Januari
2013
|
SDN Kebun
Bunga 5
|
|
Membuat
kerajianan dari sampah non organik seperti plastik , kain perca, kaleng,
botol, dan lain-lain
|
7-12 Januari
2013
|
SDN Kebun
Bunga 5
|
Semua
rencana kegiatan tersebut di atas telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
baik dari waktu, tempat dan tema kegiatan.. Hal ini tak lepas dari peran serta
seluruh warga sekolah di SDN Kebun Bunga 5 Banjarmasin beserta pihak – pihak
dan instansi terkait yang telah mendukung dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan,
Dinas Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan, Dinas Pertamanan, Kota
Banjarmasin dan POLDA Kal – Sel
2.
Merubah
ancaman (threath) menjadi peluang (opportunity)
Ancaman
yang terjadi di sekolah atau lingkungan sekitar sekolah adalah air sisa buangan
/kotor, polusi, sampah. Ancaman
(threath)
yang ada di atas dapat dijadikan sebagai peluang (opportunity)dengan jalan melakukan metode action (aksi)dan juga
partisifasi (partisifation) yang melibat seluruh warga sekolah dan bahkan di
lingkungan luar sekolah dengan waktu dan kegiatan aksi sebagai berikut :
a. Air Kotor
Air kotor buangan dari selokan atau bahkan dari air
sanitasi yang tertampung disamping sekolah dibuat tiga buah keramba ikan yaitu
ikan patin, nila, dan gurami, selain itu air tersebut juga dialirkan ke tempat
penyaringan air sehingga air tersebut bersih kembali dan bisa dimanfaatkan.
b.
Polusi
Polusi udara adalah ancaman bagi
kelestarian lingkungan namun hal tersebut bisa dijadikan sebagai peluang dengan
melakukan penghijauan. SDN Kebun Bunga 5
Banjarmasin telah melaksanakan penghijauan secara maksimal dengan cara
melakukan aksi Penanaman Seribu Pohon yang bekerjasama dengan pihak – pihak
yang terkait seperti Dinas Pertamanan Banjarmasin, POLDA Kal-Sel, BLH
Banjarmasin.
Foto
kegiatan Penanaman seribu pohon
Salah satu ancaman yang bisa
dijadikan peluang untuk SDN Kebun Bunga 5 adalah sampah. Sampah yang ada
terutama botol plastik, kaleng, (sampah anorganik) bias dimanfaatkan dan
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Di SDN Kebun Bunga 5, siswa membuat
kerajinan dari plastik bekas, kain perca, dan kaleng bekas sehingga menjadi
sesuatu yang berdaya jual, selain itu siswa juga melakukan composting (sampah
organik) sehingga sampah yang telah mengalami pengomposan dapat dijadikan pupuk.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kajian tentang pengelolaan lingkungan yang ada di
SDN Kebun Bunga 5 Banjarmasin meliputi kelemahan sekolah dalam pelestarian
lingkungan hidup yaitu, Sebagian
siswa tidak memiliki pengetahuan tentang hal yang berkaitan dengan kelestarian
lingkungan hidup, Sebagian siswa Kurang tertanam kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, Sekolah sudah ada penghijauan
namun belum maksimal Pemanfaatan air buangan yang kurang atau belum dimanfaat
secara maksimal, sampah yang belum dikelola dengan benar. Kelemahan tersebut di
atas dapat dijadikan sebagai kekuatan dengan jalan melakukan metode aksi
(action method) yang dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah terutama siswa SDN
Kebun Bunga 5 Banjarmasin dan metode partisifasi (partisifation method) yang
melibat seluruh warga sekolah dan bahkan di lingkungan luar sekolah.
Ancaman yang terjadi di sekolah atau lingkungan
sekitar sekolah adalah air sisa buangan /kotor, polusi, dan sampah. Ancaman (threath) tersebut di atas dapat dijadikan sebagai peluang (opportunity)
dengan jalan melakukan metode aksi (action)dan juga
partisifasi (partisifation) yang melibat seluruh warga sekolah dan bahkan di
lingkungan luar sekolah.
B. Saran
1. Diharapkan
dengan adanya kegiatan dan kajian yang dilaksanakan dapat menigkatkan peran
serta sekolah dalam kelestarian lingkungan hidup
2. Jadikan
lingkungan sekitar kita sebagai tempat yang nyaman
3. Perbaharui
sampah untuk bisa dimanfaatkan, yang memiliki nilai ekonomis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar